Setelah
Pasar sepeda motor di Indonesia dinilai menarik untuk digarap. Itu sebabnya perusahaan pembuat sepeda motor asing pun mencoba peruntungan dengan menanamkan modal dan bersaing di pasar sepeda motor di Indonesia.
Salah satunya adalah produsen sepeda motor India, TVS Motor Company, yang merupakan satu dari 30 perusahaan di bawah naungan TVS Group, sebuah grup industri yang didirikan TV Sundaram Iyengar.
Melalui PT TVS Motor Company Indonesia, pabrik sepeda motor terbesar ketiga di India dengan omzet 740 juta dollar AS kini melirik pasar sepeda motor Indonesia.
Saat ini mereka sedang membangun sebuah pabrik berikut fasilitasnya di kawasan industri Surya Cipta Industrial Estate, Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini direncanakan mulai berproduksi pada akhir tahun 2006, dengan kapasitas produksi awal sekitar 120.000 unit.
Bersamaan itu, perusahaan berlogo kuda berlari ini juga sedang membangun jaringan show room dan agen penjualan serta bengkel resmi serta jaringan lembaga finansial sebagai bentuk paket pelayanan total PT TVS Motor Company
Keseluruhan nilai investasi yang ditanamkan di
Optimistis
Rasa optimistis diakui menjadi pendorong TVS Motor Company untuk berinvestasi di
”Dari produksi di
Secara teori, dengan jumlah penduduk lebih dari 220 juta orang, pangsa pasar sepeda motor di Indonesia sangat berpeluang besar. Namun, praktiknya penjualan sepeda motor pasar cenderung stabil, bahkan menunjukkan penurunan karena daya beli masyarakat masih rendah, sementara harga sepeda motor masih relatif mahal. Kondisi ini dipengaruhi hantaman krisis ekonomi pada delapan tahun silam dan kenaikan harga BBM pada tahun 2005.
Masuknya beragam merek sepeda motor China ke Indonesia sejak tahun 1999, yang kerap disebut duplikat sepeda motor Jepang namun dengan harga murah, ternyata belum mampu menggoyahkan dominasi sepeda motor produksi Jepang, yang sudah menguasai pasar Indonesia selama lebih dari tiga dasawarsa. Kondisi ini pun dibenarkan oleh Vijaya.
Sebagai langkah awal, PT TVS Motor Company
”(Sepeda motor) bebek merupakan kendaraan keluarga. Selain dapat digunakan oleh suami, sepeda motor bebek juga dapat dikendarai oleh istrinya bersama anak-anak,” ujar Cecil. Dari hasil riset TVS di Indonesia, ujar Vijaya, sekitar 30 persen perempuan di Indonesia menggunakan sepeda motor jenis bebek sebagai alat transportasi.
Untuk segmen India dan pasar ekspor mereka di 40 negara lain, TVS memproduksi lebih dari tujuh jenis sepeda motor dengan mesin mulai dari 50 cc sampai 150 cc. Terdiri dari jenis moped TVS 50 (dua tak, 50 cc), skuter TVS Scooty (dua tak, 100 cc), dan TVS Scooty Pep+ (empat tak, 90 cc).
Mereka juga memproduksi sepeda motor sport bermesin empat tak dari kelas 100 cc sampai 150 cc, antara lain TVS Starcity 100 cc, TVS Victor GX 110 cc, dan TVS Victor GLX 125 cc serta produk terbaru mereka, TVS Apache 150 cc. Produk-produk itu belum termasuk beberapa model lain yang mereka hasilkan saat TVS bekerja sama dengan Suzuki Motor Corporation melalui bendera TVS Suzuki Ltd.
Rahasia
Petinggi TVS masih merahasiakan model maupun harga sepeda motor bebek, yang akan mereka produksi untuk pasar
Sekadar perbandingan, harga on the road TVS Scooty Pep+ untuk konsumen di India mencapai 36.280 rupee, atau sekitar Rp 7,2 juta, sementara TVS Apache 150 cc dijual seharga 53.560 rupee, atau sekitar Rp 10,7 juta. Kedua produk itu memperoleh penghargaan sebagai skuter dan sepeda motor terbaik tahun 2006.
Vijaya mengakui, pasar sepeda motor bebek di kelas mesin 100 cc dan 110 cc sangat kompetitif karena hampir seluruh produsen sepeda motor Jepang, termasuk sepeda motor China, sudah mengeluarkan produk mereka di kelas itu. Belum lagi masalah pencitraan produk sepeda motor mereka sebagai pendatang baru di pasar
Komentar :
Posting Komentar